Menyeduh Kopi Espresso


Kualitas kopi yang baik saja belum cukup untuk menghasilkan kopi dengan rasa yang mantap. Cara penyeduh atau pembuatannya pun mempengaruhi rasa kopi yang tersaji. Cara menyeduhan kopi harus disesuaikan dengan jenis kopi dan jenis sajian yang diinginkan.
Bahkan sekarang ada sekolah resmi yang khusus mengajarkan cara menyeduh dan menyajikan kopi sehingga seseorang pantas disebut Barista, sang ahli menyajikan kopi.
Kopi robusta lebih banyak ditemui di Indonesia daripada jenis Arabica. Dari sebuah sumber yang layak dipercaya, 75% kopi di Indonesia merupakan kopi robusta.
Cara penyajian kopi yang banyak digemari oleh orang Indonesia adalah espresso, cappuccino, vanilla coffee, choco coffe, dan lain lain. Tak lupa gaya lama di Indonesia seperti kopi tubruk dan kopi klotok beserta variannya.
Salah satu yang paling terkenal adalah espresso. Jenis sajian ini sudah berumur lebih dari 100 tahun. Banyak sekali pengemar jenis ini. Dari teman-teman saya , bisa dikatakan 90% menyukai cara penyeduhan / penyajian ini.
Pembuatan kopi espresso pada dasarnya adalah melewatkan air panas bersuhu 90°sampai 95° pada kopi giling halus yang sudah dipadatkan pada saringan. Biasanya hasilnya sekitar 25-60 ml. Waktu penyeduhan yang disarankan sekitar 20-30 detik dengan tekanan 9 BAR. Memang ada alat / mesin khusus  untuk membuat kopi ini.

Bagi kita yang ingin mereguk kenikmatan espresso tanpa harus bersusah susah, buat saja kopi ektrak. Cita rasanya hampir sama dengan espresso.  Caranya, letakkan bubuk kopi di saringan kopi. Isi sampai setengah penuh saja sambil ditekan - tekan supaya padat. Letakkan saringan diatas gelas, kemudian tuangi air hingga saringan penuh. Isi kembali dengan air bila jumlah air pada saringan mulai terlihat berkurang.Air kopi yang keluar setetes demi setetes tersebut itulah yang disebut dengan kopi ekstrak.
Anda pecinta kopi juga? Punya cara lain menyeduh kopi? Share ya….

0 comments:

Post a Comment